Inilah Tiga Alasan Mengapa Abu Hurairah Terbanyak Meriwayatkan Hadits Di Bandingkan Sahabat Yang Lain; Tolong di Share ya...

Tiga Alasan Mengapa Abu Hurairah Terbanyak Meriwayatkan Hadits

Sahabat dunia islam, siapa yang tidak tahu sahabat nabi yang paling banyak meriwayatkan hadist yang umum kita kenal yaitu Abu Hurairah, Dalam Ciri-ciriistik Perihidup Enam Puluh Shahabat Rasulullah, Khalid Muhammad Khalid saat menarasikan biografinya Abu Hurairah, tak ketinggal juga menelusuri rahasia dibalik keunggulan Abu Hurairah dalam meriwayatkan hadits dari Rasulullah daripada sahabat-sahab yang lain dalam segi produktivitas meriwayatkan hadits.

Teman dekat Nabi yang masuk Islam pada th. ketujuh sesudah Pindah ini memanglah di kenal sebagai teman dekat yang paling banyak meriwayatkan hadits. Walau sebenarnya terhitung mulai sejak Abu Hurairah berbaiat masuk Islam dihadapan Nabi hingga meninggal dunianya cuma menjumpai saat lebih kurang empat th.. Berarti bisa disebutkan Abu Hurairah bukanlah termasuk juga kelompok teman dekat yang masuk Islam pada periode awal. Namun mengapa sebagai mukharrij awwal (perawi pertama) Abu Hurairah dengan cara kuantitatif (jumlah) hadits yang diriwayatkannya semakin banyak melebihi beberapa teman dekat lain yang notabene tambah lebih lama menjumpai serta mengikuti Nabi.

Nyatanya sebagai teman dekat yang masuk Islamnya tak pada periode awal Islam, dia mengerti kalau dianya memanglah termasuk juga orang yang masuk Islam terakhir. Fakta sekian bikin Abu Hurairah berkemauan untuk menguber ketertinggalannya, lewat cara ikuti Rasul terus-menerus serta dengan cara berkelanjutan ikuti majelisnya.

“Ketahuilah kalau sahabat-sahabatku beberapa orang Muhajirin itu repot dengan perdagangan mereka di pasar-pasar. Sedang sahabat-sahabatku beberapa orang Anshar repot dengan tanah pertanian mereka. Sedang saya yaitu seseorang miskin yang paling banyak mengikuti majelis Rasulullah, jadi saya ada waktu yang lain tidak hadir, ” tutur Abu Hurairah menerangkan.

Dengan kata lain, walau Abu Hurairah mengikuti serta menjumpai Nabi cuma sekitaran empat th., namun dalam tempo yang pendek itu dia betul-betul konsentrasi mengikuti Nabi. Sepanjang rentang saat itu, dia tak mempunyai aktivitas sambilan lain seumpama berdagang atau bertani. Sesaat beberapa teman dekat lain, di samping menghadiri majelis Nabi, namun biasanya juga masihlah mempunyai aktivitas lain.

Apabila kita analogikan pada konteks saat ini juga pernyataan Abu Hurairah diatas masihlah begitu relevan. Walau keduanya sama belajar pengetahuan agama Islam, apakah akhirnya sama pada anak yang belajar ikuti pendidikan di Pondok Pesanren dengan cara reguler dengan anak yang hanya belajar di pesantren kilat. Meskipun keduanya keduanya sama peroleh pengetahuan, tetapi terang lulusan yang dihasilkan jauh tidak sama.

Demikian halnya di pendidikan resmi, meski keduanya sama kuliah serta bisa ijazah umpamanya, apakah sama pada mahasiswa yang kuliah di kelas reguler serta ikuti alur akademik seperti harusnya dibanding dengan mahasiswa yang mengambil jalur spesial dengan beban belajar yang tambah lebih enteng. Pasti dengan cara mutu serta kwalitas alumninya berbeda.

Hujjah setelah itu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bicara pada beberapa shahabat disuatu hari, “Siapa yang membentangkan sorbannya sampai usai perbincanganku, lalu ia mencapainya, jadi ia takkan terlupa bakal satu juga dari apa yang sudah didengarnya dariku, ” demikin Nabi bersabda.

“Maka kuhamparkan kainku, lantas beliau bicara padaku, lalu kuraih kain itu, serta untuk Allah tidak ada satu juga yang terlupa bagiku dari apa yang sudah kudengar dari Nabi”, jelas Abu Hurairah.

Barokah doa Nabi itu pada Abu Hurairah, di dukung juga terlebih dulu Abu Hurairah dengan cara karakter memanglah telah memiliki daya ingat yang kuat serta mahir dalam menghafal.

Serta argumen ketiga yaitu ada kesadaran serta rasa keharusan pada diri Abu Hurairah untuk mengemukakan apa yang sudah diperolehnya dari Rasulullah pada umat Islam yang belum tahu. Dalam soal ini Abu Hurairah menyebutkan, untuk Allah bila tidaklah lantaran ada ayat dalam Al-Qur’an yang memerintahkan masalah keharusan ini, pasti akan tidak kukabarkan pada kalian sedikitpun. Ayat yang disebut yaitu :

Sebenarnya beberapa orang yang sembunyikan apa-apa yang sudah kami turunkan berbentuk bebrapa info serta panduan, setelah kami nyatakan pada manusia didalam kitab mereka. Tersebut yang dikutuk oleh allah serta dikituk oleh beberapa pengutuk (Al-Baqarah : 159)

Dengan hal tersebut sebagai rangkuman, menurut irit kami, sekurang-kurangnya ada Tiga Argumen Kenapa Abu Hurairah Paling banyak Meriwayatkan Hadits alasan ini memperkuat teman dekat Abu Hurairah mengapa dia seseorang yang paling banyak meriwayatkan hadits dari Rasulullah.

Pertama, lantaran Abu Hurairah menyempatkan diri untuk mengikuti Nabi Muhammad jauh semakin banyak dari pada beberapa teman dekat yang lain.

Ke-2, lantaran ia mempunyai daya ingatan yang kuat, yang sudah di beri karena doa oleh Rasulullah sampai daya ingatnya jadi makin kuat.

Ketiga, ia bercerita hadits bukanlah lantaran ia suka menceritakan, namun lantaran kepercayaan kalau menebarluaskan hadita-hadits adalah tanggungjawabnya pada agama serta hidupnya. (M. Haromain, 15/3/16)

Sumber : NU. or. id

Inilah Tiga Alasan Mengapa Abu Hurairah Terbanyak Meriwayatkan Hadits Di Bandingkan Sahabat Yang Lain; Tolong di Share ya... Inilah Tiga Alasan Mengapa Abu Hurairah Terbanyak Meriwayatkan Hadits Di Bandingkan Sahabat Yang Lain; Tolong di Share ya... Reviewed by Unknown on 05.29 Rating: 5

Tidak ada komentar