INILAH...Adab-adab Tidur Bagi Seorang Muslim...Tolong di Share...

Sesungguhnya Islam adalah agama yang sempurna. Segala urusan tentang keseharian hidup kita telah dijabarkan didalamnya, terdapat beberapa amalan dan aturan serta adab tertentu seperti yang telah disampaikan dan dicontohkan oleh baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam dan para Sahabatnya untuk dapat kita ikuti sebagai sunnah dalam menjalani hidup di dunia yang fana ini.

MuslimNetizen.com - Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam telah menjadi suri teladan untuk kita, baik melalui ucapan maupun perbuatan beliau.

Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam telah menyampaikan dan mencontohkan; berbagai amalan dan aturan serta adab yang se-yogya-nya dapat dijalankan oleh setiap umat Muslim di dalam keseharian hidupnya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam telah menyatakan, "Siapa saja yang menghendaki kebahagiaan di dunia dan akhirat, hendaklah ia menempuh jalan hidup seperti yang telah dicontohkan dan meneladani adabnya."

14 Adab seorang Muslim saat menjelang Tidur dan bangun dari Tidurnya

1. Muhasabah; hendaklah introspeksi diri sesaat sebelum tidur, mengoreksi segala perbuatan yang telah kita lakukan di siang hari. Ini sangat dianjurkan bagi setiap Muslim.

Lalu jika kita dapatkan perbuatan itu baik, maka hendaklah kita memuji Allah Subhanahu Wa Ta’ala, jangan memuji diri sendiri, dan jika sebaliknya, maka hendaklah kita segera memohon ampunan-Nya, kembali dan bertaubat kepada-Nya.

2. Tidurlah seawal mungkin; jangan tidur terlalu larut malam, berdasarkan Hadits yang bersumber dari keterangan `Aisyah radhiallahu ‘anha;

“Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam tidur pada awal malam dan bangun pada penghujung malam, lalu beliau mendirikan Sholat.” [Muttafaq `alaih]

3. Kibaskan tempat tidur sebelum berbaring; baginda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:

"Apabila seseorang di antara kalian bangkit dari tempat tidurnya kemudian ingin kembali lagi, hendaknya ia mengibaskan ujung kainnya 3x dan menyebut Nama Allah, karena ia tidak tahu apa yang ditinggalkannya di atas tempat tidur selelah ia bangkit.
Apabila ia ingin berbaring, maka hendaklah ia membaca:

بِاسْمِكَ رَبِّيْ وَضَعْتُ جَنْبِيْ، وَبِكَ أَرْفَعُهُ، فَإِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِيْ فَارْحَمْهَا، وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
"Dengan Nama-Mu (aku tidur), wahai Rabb-ku, aku meletakkan lambungku. Dan dengan Nama-Mu pula aku bangun daripadanya. Apabila Engkau mencabut nyawaku, maka berikanlah rahmat-Mu padanya...
Dan apabila Engkau membiarkan hidup, maka peliharalah, sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang sholeh."
Kemudian membaca:

اَللَّهُمَّ خَلَقْتَ نَفْسِيْ وَأَنْتَ تَوَفَّاهَا، لَكَ مَمَاتُهَا وَمَحْيَاهَا، إِنْ أَحْيَيْتَهَا فَاحْفَظْهَا، وَإِنْ أَمَتَّهَا فَاغْفِرْ لَهَا. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah menciptakan diriku, dan Engkau-lah yang akan mematikannya. Mati dan hidupnya hanya milik-Mu. Apabila Engkau menghidupkannya, maka peliharalah...
Apabila Engkau mematikannya, maka ampunilah. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ke-selamatan kepada-Mu.” [HR. Al-Bukhari : 6320, dan HR Muslim : 2714, dan At-Tirmidzi : 3401, dan An-Nasa'i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah : 796]

Hal serupa juga dapat kita lakukan sebelum berbaring di tempat tidur, hendaknya kita mengibaskan tempat tidur sebelum berbaring, karena kita juga tidak tahu apa-apa saja yang tertinggal di atas tempat tidur tersebut.

4. Berwudhulah sebelum tidur dan baringlah diatas bagian tubuh sebelah kanan; Salah seorang Sahabat, Al-Bara’ bin `Azib radhiallahu ‘anhu menuturkan, baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda kepadaku,

“Apabila engkau hendak tidur, berwudhu’lah sebagaimana wudhu’-mu ketika hendak Sholat. Kemudian berbaringlah di atas bagian tubuh yang kanan, lalu bacalah :
اَللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِيْ إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِيْ إِلَيْكَ، وَوَجَّهْتُ وَجْهِيَ إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِيْ إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِيْ أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِيْ أَرْسَلْتَ

"Ya Allah, aku menyerahkan diriku kepada-Mu, aku menghadapkan wajahku kepada-Mu, aku serahkan semua urusanku kepada-Mu, aku menyandarkan punggungku ke-pada-Mu. Karena mengharap dan takut kepada-Mu...
Sesungguhnya tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari (ancaman)-Mu kecuali kepada-Mu. Aku beriman kepada Kitab yang Engkau turunkan dan kepada Nabi yang Engkau utus."

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam juga bersabda;

“Apabila engkau mati pada malam itu, maka engkau mati diatas fitrah (Islam). Dan jadikanlah kalimat (Dzikir) itu sebagai kalimat terakhir yang engkau ucapkan.” [HR. Al-Bukhari : 6311, 6313, 6315 & 7488, serta Ahmad IV/290]

Sebaik-baiknya posisi tidur adalah diatas bagian tubuh sebelah kanan (rusuk kanan sebagai tumpuan). Tidak menjadi masalah jika pada saat tidur nanti posisi kita berubah keatas bagian tubuh sebelah kiri.

Hal ini berdasarkan sabda baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam;

“Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” [HR. Al-Bukhari : 247 dan Muslim : 2710]
Hadits lain juga menyatakan,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” [HR. Abu Dawud : 5046, At Tirmidzi : 3394, Ibnu Majah : 3877 dan Ibnu Hibban : 2350]

Seorang Sahabat, Abu Dzar radhiallahu ‘anhu menuturkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam pernah lewat di dekatku, saat itu aku sedang tidur dengan posisi tengkurap, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam membangunkanku dan bersabda,

“Wahai Junaidab (panggilan Abu Dzar), sesungguhnya berbaring seperti ini (tengkurap) adalah cara berbaringnya penghuni Neraka.” [HR. Ibnu Majah dan dinilai shahih oleh Al-Albani]

5. Bacalah ayat-ayat suci Al-Qur'an; sebelum tidur kita di-Sunnah-kan untuk me-lafadz-kan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Sesuai dengan sabda baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam, seperti yang terdapat dalam beberapa Hadits di bawah ini :

يَجْمَعُ كَفَّيْهِ ثُمَّ يَنْفُثُ فِيهِمَا فَيَقْرَأُ فِيهِمَا: (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ) (قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ) (قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ) ثُمَّ يَـمْسَحُ بِـهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِـهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ (٣×)ء
Mengumpulkan telapak tangan. Lalu kemudian ditiup dan bacakanlah : Qul Huwallaahu Ahad (Surat al-Ikhlas), Qul A’undzu bi Rabbil Falaq (Surat al-Falaq) dan Qul A’uudzu bi Rabbin Naas (Surat an-Naas). Kemudian dengan dua telapak tangan mengusap tubuh yang dapat dijangkau dengannya. Dimulai dari kepala, wajah dan tubuh bagian depan sebanyak 3x”
[HR. Al-Bukhari : 5017 dan Muslim : 2192, Malik dalam Al-Muwaththa’, Abu Dawud : 3902, At-Tirmidzi : 3402, Ibnu Majah : 3529, dan An-Nasa'i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah : 793]

Selanjutnya, membaca ayat Kursi:

اللهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاء وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

"Allah, tiada ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at disisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."
[QS. Al-Baqarah : 255]

Barang siapa membaca-nya ketika akan tidur, maka ia senantiasa dijaga (dilindungi) oleh Allah dan tidak akan didekati oleh syaitan sampai Subuh.” [HR. Al-Bukhari : 2311/ Fat-hul Baari V/487]

Kemudian, membaca 2 ayat terakhir dari surat Al-Baqarah :

آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللّهِ وَمَلآئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ وَقَالُواْ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ. لاَ يُكَلِّفُ اللّهُ نَفْساً إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْراً كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

“Rasul (Muhammad) telah beriman kepada apa (Al-Qur-an) yang diturunkan kepadanya dan Rabb-nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya dan Rasul-Rasul-Nya. (Mereka berkata): ‘Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari Rasul-Rasul-Nya,’dan mereka berkata: ‘Kami dengar dan kami taat.’ (Mereka berdo’a): ‘Ampundah kami ya Rabb kami dan kepada Engkau-lah tempat kami kembali.’Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakan dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo’a): ‘Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelian kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkau-lah Pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”
[QS. Al-Baqarah: 285-286]

Barang siapa membaca dua ayat tersebut pada malam hari, maka dua ayat tersebut telah mencukupinya.” [HR. Al-Bukhari : 5051/Fat-hul Baari IX/94 dan Muslim : 807, 808]

6. Membaca do’a - do’a dan berdzikir; adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam, apabila hendak tidur beliau meletakkan tangan kanannya di bawah pipinya, kemudian membaca:

اَللَّهُمَّ قِنِيْ عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ

Ya Allah, lindungilah diriku dari siksaan-Mu pada hari ketika Engkau membangkitkan hamba-hamba-Mu.” [HR Al-Bukhari Shahih Al-Adabil Mufrad : 921 dari Al-Bara’ radhiallahu ‘anhu; At-Tirmidzi : 3398 dari Hudzaifah radhiallahu ‘anhu; dan Abu Dawud : 5045 dari Hafshah radhiallahu ‘anhu. Lihat Silsilah Al-Ahaadiits Ash-Shahiihah no. 2754]

بِاسْـمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوْتُ وَأَحْيَا
Dengan Nama-Mu, ya Allah, aku mati dan aku hidup.” [HR. Al-Bukhari : 6312 & 6324 dari Hudzaifah radhiallahu ‘anhu; dan HR. Muslim : 2711 dari Al-Bara’ radhiallahu ‘anhu]

Dan baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam juga berdzikir seperti berikut ini :

سُبْحَانَ اللهِ (٣٣×) الْـحَمْدُ اللهِ (٣٣×) اللهُ اَكْبَرُ (٣٤×)ء
Mahasuci Allah.” (33x) “Segala puji bagi Allah.” (33x) “Allah Maha Besar.” (34x) [HR. Al-Bukhari 7/71 dengan Fat-hul Baari dan HR. Muslim 4/2091]

Dzikir ini kami kutip dari Hisnul Muslim Karya Syaikh Sa’id bin Ali Al-Qahthani. Dzikir ini adalah seperti dzikir yang diajarkan oleh baginda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam kepada Putrinya Fatimah radhiallahu ‘anha dan Ali radhiallahu ‘anhu.

7. Tutuplah pintu, jendela, dan padamkan api / lampu sebelum tidur; Dari Jabir radhiallahu ‘anhu diriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam telah bersabda,

“Padamkanlah lampu di malam hari apabila kamu akan tidur, tutuplah pintu, tutuplah rapat-rapat bejana-bejana dan tutuplah makanan dan minuman.” [Muttafaq ’alaih]

8. Jangan tidur di atas dak terbuka; karena di dalam Hadits yang bersumber dari `Ali bin Syaiban radhiallahu ‘anhu disebutkan bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam telah bersabda,

“Barangsiapa yang tidur malam di atas atap rumah yang tidak ada penutupnya, maka hilanglah jaminan darinya.” [HR Al-Bukhari dlm Al-Adab Al-Mufrad dinilai shahih oleh Al-Albani]

9. Apabila disaat tidur merasa kaget atau gelisah; maka di-Sunnah-kan (dianjurkan) berdo’a dengan do’a berikut ini;

“Aku berlindung dengan Kalimatullah yang prima dari murka-Nya, kejahatan hamba-hamba-Nya, dari masalah syaitan serta hadirnya mereka kepadaku. ” HR. Abu Dawud serta dihasankan oleh Al-Albani

10. Apabila punya mimpi ; jika dalam tidur kita alami mimpi baik, jadi bergembiralah serta katakan cuma pada orang yang suka padamu. Jika alami mimpi jelek, jadi bacalah ta’awudz serta janganlah dikisahkan pada orang lain, serta pindahlah posisi tidur, atau bangun serta Sholatlah. HR Muslim IV/1772-1773

11. Saat bangun tidur ; saat bangun dari tidur, sebaiknya kita katakan :

ال�'حَم�'دُ للهِ الَّذِي أَح�'يَانَا بَع�'دَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَي�'هِ النُّشُورُ 

Segala puji untuk Allah yang sudah menghidupkan kami sesudah kami dimatikan-Nya, serta kepada-Nya lah kami dikembalikan. ” HR. Al-Bukhari : 11/113 serta HR. Muslim : 4/2083

12. Bersiwak sesudah bangun ; disunnahkan untuk bersiwak sewaktu kita bangun dari tidur, berdasar pada dari Hadits di bawah ini :

“Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bangun saat malam hari, beliau bersihkan mulutnya dengan bersiwak. ” HR. Al Bukhari : 245 serta HR. Muslim : 255

13. Ber-istinsyaq serta ber-istintsaar ; ber-istinsyaq serta ber-istintsaar yaitu hirup lalu keluarkan atau menyemburkan air dari hidung.

“Apabila salah seseorang diantara kalian bangun dari tidurnya, jadi ber-istintsaar-lah tiga kali lantaran sesunggguhnya syaitan menginap di rongga hidungnya. ” HR. Bukhari : 3295 serta HR. Muslim : 238

14. Membersihkan ke-2 tangan tiga kali ; waktu bangun dari tidur sebaiknya kita membersihkan ke-2 tangan tiga kali, berdasar pada sabda dari baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam :

“Apabila salah seseorang diantara anda bangun tidur, jangan sampai ia memasukkan tangannya kedalam bejana, sebelumnya ia mencucinya tiga kali. ” HR. Al-Bukhari : 162 serta HR. Muslim : 278

Demikianlah adab-adab seseorang Muslim berkenaan dengan tidur, semestinya bisa kita lakukan dengan cara Sunnah, sebagai bentuk dari ketaatan ummat pada amalan serta ketentuan dan adab yang sudah di sampaikan serta dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam.

Lantaran sebenarnya di balik sunnah ada kebahagiaan, kejayaan serta keberhasilan didunia serta akhirat... Wallahu a'lam bishawab...

sumber : belajarislamsunnah. blogspot. co. id
INILAH...Adab-adab Tidur Bagi Seorang Muslim...Tolong di Share... INILAH...Adab-adab Tidur Bagi Seorang Muslim...Tolong di Share... Reviewed by Unknown on 19.08 Rating: 5

Tidak ada komentar