Jasad Tak Membusuk, Karomahkah? Inilah Penjelasannya Tolong DI Share ya Semoga Bermanfaat. Aminn...

Autopsi jenazah Siyono korban Densus 88 yang dilakukan oleh tim dokter forensik Muhammadiyah menarik kabar berita media massa pada Ahad (03/04) tempo hari. Seperti banyak dikabarkan, jasad Siyono di ketahui masihlah utuh serta tak membusuk. Waktu mengatasi jasad Siyono, beberapa dokter juga tak memakai masker lantaran memanglah tak menyebabkan bau busuk.

Dari momen diatas, nampaklah beragam pertanyaan, apakah jasad orang yang shalih atau mati syahid itu betul-betul masihlah utuh serta tak dikonsumsi tanah?

Dalam soal ini kami sudah ajukan pertanyaan pada 2 orang dokter yang kami kenal. Keduanya keduanya sama menyampaikan kalau keadaan jenazah yang masihlah normal serta tak berbau sesudah 20 hari pemakaman itu tak umum. Salah seseorang dokter yang kami hubungi menyampaikan kalau menurut pengetahuan forensik, jasad sesudah 3-5 hari bakal mulai melembek. Mengenai sesudah sepekan, jasad mulai alami sistem penghancuran. Dokter yang lain memberikan kalau sistem pembusukan oleh tanah yaitu 8 kali lebih cepat dari air serta hawa.

Berdasar pada pemaparan ke-2 dokter diatas, umum tidaknya momen yang menerpa jenazah Siyono, bisa Anda nilai sendiri. Mengenai yang butuh di ketahui, satu momen yg tidak umum atau mengagumkan bila berlangsung pada nabi jadi itu mukjizat. Bila itu berlangsung pada orang shalih, jadi itu karomah, sedang bila berlangsung pada orang jahat jadi itu yaitu sihir.

Dalam buku ‘Ayaturrahman fi jihadil Afghan’ (edisi terjemahan) yang dikarang oleh syaikh Dr Abdullah Azzam, beliau berkata, “Karamah serta mukjizat, keduanya yaitu momen aneh yang berlangsung diluar rutinitas, terkadang momen aneh itu (mengagumkan) berlangsung pada diri seseorang nabi, terkadang pada diri seseorang wali shalih serta bahkan juga berlangsung pada diri orang kafir serta orang yang suka berbuat maksiat. ”

Disamping itu dalam website Dorar. net, syaikh Utsaimin berkata, “Karamah yaitu perkara yang berlangsung diluar rutinitas yang Allah kehendaki berlangsung pada diri wali Allah, baik itu sebagai penguat baginya, pertolongan, pengokoh, bahkan juga bentuk pertolongan untuk agama. ” (Majmu Fatawa Ibnu Utsaimin 8/626)

Syaikh Abdullah Azzam didalam buku diatas juga mengingatkan kalau karomah yang berlangsung pada seorang tak tunjukkan kalau pelakunya tambah baik dari orang lain. Bahkan juga bila pelakunya terasa ujub dengan karomah itu, mungkin kurangi nilainya di segi Allah. Jadi banyak kita jumpai orang shalih malah beristighfar waktu mereka merasakan karamah pada diri mereka. (Syaikh Abdullah Azzam menisbatkan hal semacam ini pada Majmu Fatawa 11/300)

Lalu bagaimana dengan jasad yg tidak dikonsumsi tanah, apakah hal semacam itu sebagai sinyal mati syahid? Sejauh yang kami kenali serta kami juga sudah berupaya mencari, memanglah tak ada hadits dari Nabi SAW yang menyampaikan kalau di antara sinyal kesyahidan yaitu jasadnya tak dikonsumsi tanah. Yang kami temui malah hadits yang merangkan kalau jasadnya beberapa nabi tak dikonsumsi oleh tanah. Rasulullah SAW bersabda :

إن الله حرم على الأرض أجساد الأنبياء

“Sungguh Allah mengaharamkan pada bumi jasad beberapa nabi. ” (HR Abu Dawud, An Nasa’i, Ibnu majah serta Ad Darimi. Sanadnya shahih. Misykatu Al Mashabih : 1/430 bab Al Jumu’ah)

Diluar itu, kami juga memperoleh sebagian atsar serta narasi yang mengatakan kalau sebagian jasad syuhada Uhud tak dikonsumsi oleh tanah.

Didalam buku ‘Ayaturrahman fi jihadil Afghan’, Syaikh Azzam menukil sebagian kisah mengenai syuhada Uhud. Salah satunya Ibnu Sa’ad meriwayatkan dari Abu Zubair serta Jabir RA kalau saat mata air gunung Uhud meluap pada saat pemerintahan Muawiyah, kami keluarkan jasad beberapa syuhada perang Uhud yang sudah dikubur 40 th. lamanya. Jasad mereka tampak masihlah fresh seperti saat mereka gugur sebagai syahid. ” (Fathul Bari 3/142)

Al Baihaqi meriwayatkan dari Jabir, “Kaki Hamzah (satu diantara syuhada Uhud) tergores oleh sebilah kapak, serta kaki itu keluarkan darah. ” (Al Bidayah wa An Nihayah 4/43)

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam kitab Al-Janaiz dari Atha’ dari Jabir RA, “Aku menggali jasad syuhada Uhud sesudah 6 bln. lalu, nyatanya badannya masihlah seperti awal saat mereka dikuburkan, terkecuali sisi telinganya. ”

Didalam Al-Muwaththa’ diceritakan dari Abdurrahman bin Abi Sho’sho’ah, sebenarnya kuburan Amr bin Al Jamuh serta Abdullah bin Amru Al Anshari terendam banjir (keduanya dikubur dalam satu liang), jadi diapun menggali pendam itu untuk dipindahkan. Nyatanya jasad keduanya tak beralih, seperti orang yang baru wafat tempo hari sore. Walau sebenarnya jarak saat pada perang Uhud dengan waktu penggalian itu yaitu 46 th.. “ (Fathul Bari 3/216)

Terkecuali menyebutkan keadaan jenezah syuhada Uhud, buku Syaikh Abdullah Azzam itu juga memasukkan sebagian kisah dari jihad Afghan yang menyebutkan kalau diketemukan sebagian jasad syuhada jihad Afganistan tak hancur ataupun membusuk.

Lalu, apakah tak hancurnya jasad Siyono dikonsumsi tanah adalah karamah dari Allah? Kami tidak mau menghukumi hal itu. Kami cuma berdoa pada Allah supaya hal semacam itu jadi ayat serta sinyal tanda dari Allah kalau beliau yaitu orang yang shalih, baik serta wafat dalam kondisi terzalimi. Wallahu a’lam bis shawab.

Penulis : Ust. Miftahul Ihsan Lc
SUMBER: kiblat.net
Jasad Tak Membusuk, Karomahkah? Inilah Penjelasannya Tolong DI Share ya Semoga Bermanfaat. Aminn... Jasad Tak Membusuk, Karomahkah? Inilah Penjelasannya Tolong DI Share ya Semoga Bermanfaat. Aminn... Reviewed by Unknown on 20.13 Rating: 5

Tidak ada komentar